Senin, 11 Juni 2012, 06:28:39 WIB
Pahrudin
Tak mendapat restu orang tua untuk melanjutkan studi ke Timur Tengah,
justru membuat pemuda asal Desa Lubuk Tampang, Kabupaten Lahat, yang
sejak kecil terkena polio ini tertantang untuk melakukan sesuatu yang
lebih baik dan bermanfaat bagi banyak orang. Melihat kampungnya yang
rawan dengan aktivitas premainsme, ia pun bertekad untuk melakukan
perubahan. Pahrudin, pemuda yang saat itu berumur 24 tahun akhirnya
menginisiasi gerakan pemuda dalam wadah karang taruna. Pahrudin
mendirikan karang taruna pada tahun 1993.
Apa yang dilakukan Pahrudin bukan tanpa tantangan. Ia harus melakukan
banyak pendekatan pada para pemuda di kampungnya untuk bisa menerima
idenya. Tak jarang ia juga harus berdiskusi panjang untuk meyakinkan dan
mengajak mereka bergabung dengan karang taruna yang dirintisnya. Bahkan
ketika sedang mengajar anak-anak untuk mengaji, ia kerap mendapat
banyak gangguan oleh para pemuda desa yang sedang mabuk.
Pahrudin tak menyerah. Dengan kegigihannya, rupanya banyak pemuda yang
akhirnya menyatakan bergabung dengan karang taruna. Mereka pun terlibat
aktif dan bersemangat untuk melakukan banyak kegiatan. Berjalan selama
hampir 20 tahun, karang taruna Lubuk Tampang semakin berkembang. Hingga
saat ini, tercatat jumlah anggota secara keseluruhan mencapai 300 orang
antara usia 7 tahun hingga 45 tahun. Kegiatan yang diampu oleh karang
taruna pun bervariasi yang mencakup pendidikan dan olahraga.
Dalam bidang pendidikan, karang taruna ini berhasil mendirikan Taman
Pendidikan Al-quran (TPA) sejak tahun 1994 lalu. Prestasinya pun telah
mencapai tingkat nasional dengan menjuarai lomba senam santri pada 2008
lalu di Jakarta. Tak berhenti pada TPA, Pahrudin juga menggerakkan
semangat para pemuda karang taruna untuk mendirikan Taman Kanak-kanak
(TK) pada 2010.
Menariknya, baik TPA maupun TK, semua tenaga pengajarnya adalah anggota
karang taruna sendiri. Hingga sekarang, kegiatan keduanya diadakan di
gedung sempit di dekat balai desa. Pun begitu, kondisi ini tak
menyurutkan semangat para guru dan murid untuk tetap menghidupkan dua
lembaga pendidikan ini.
Bidang olah raga pun tidak kalah. Voli dan bola kaki menjadi kegiatan
olah raga rutin yang diikuti anggota karang taruna. Tak
tanggung-tanggung, olah raga voli yang dulu dirintis sejak tahun kedua
berdirinya karang taruna ini telah mencatat 85 kali kemenangan dalam
pertandingan baik di tingkat kecamatan hingga provinsi Sumatera Selatan.
Dengan beragam kegiatan dan prestasi yang diraih, Pahrudin dan para
pemuda di Lubuk Tampang berhasil membawa karang tarunanya hingga menjadi
karang taruna teladan tingkat Provinsi Sumatera Selatan. Jika dulu
banyak pemuda Lubuk Tampang yang mabuk-mabukan dan melakukan aktivitas
premanisme, justru sekarang sebaliknya. Semua kegiatan pemuda telah
beralih pada kegiatan positif dengan terus menorehkan prestasi.