This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Minggu, 12 Agustus 2012

'Kutukan' Olimpiade pada Brasil Berlanjut Neymar dan kawan-kawan gagal menyudahi penantian publik Brasil.


Senin, 13 Agustus 2012, 01:52 WIB
Muchamad Syuhada

Para pemain Brasil terlihat sangat kecewa karena harus kalah dari Meksiko (REUTERS/Nigel Roddis)
VIVAbola - Lagi-lagi Brasil gagal merengkuh medali emas Olimpiade. Pada laga final cabang sepakbola tim Samba yang tampil sebagai unggulan secara mengejutkan dilibas Meksiko 1-2.

Tanda kekalahan Brasil bahkan sudah terlihat ketika pertandingan benar-benar baru dimulai. Meksiko mencuri gol saat laga berjalan 29 detik melalui Oribe Peralta memanfaatkan assist Javier Aquino.

Berusaha mengejar ketertinggalan, Brasil malah kembali kebobolan di menit 75. Gol lagi-lagi dicetak Peralta yang kali ini meneruskan umpan Marco Fabian.

Brasil sendiri baru bisa memecah kebuntuan di akhir pertandingan. Gol tim asuhan Mano Menezes dihasilkan oleh Hulk.

Kepedihan mendalam tentu dirasakan oleh Thiago Silva Cs. Pasalnya mereka sejak awal begitu yakin dan sangat berharap bisa menghapus 'noda hitam' sejarah sepakbola Brasil di kancah Olimpiade.

Selama ini Selecao yang begitu jumawa di pentas Piala Dunia dan Copa Amerika diketahui belum pernah mengecap manisnya kesuksesan di pesta olahraga antar bangsa. Prestasi terbaik mereka hanya menyabet tiga perak, termasuk sekarang, dan dua perunggu.

Entah apa kesalahan Brasil sehingga mereka selalu saja menuai kegagalan ketika turun di Olimpiade, yang jelas tim bertabur pemain dengan talenta besar macam Oscar, Neymar dan Leandro Damiao itu telah gagal menyudahi penantian publik terhadap medali emas selama 60 tahun.

Kegagalan Brasil Kesalahan Pelatih?

Kritik pedas sudah pasti jadi menu utama bagi semua tim yang gagal di sebuah kejuaraan, tak terkecuali Brasil. Dan dalam hal ini Menezes jadi sosok yang paling dikecam.

Adalah legenda Brasil, Romario yang tanpa segan-segan menyuarakan kritik kepada Menezes. Menurutnya sang pelatih tidak cukup pandai dalam menentukan komposisi pemain sehingga tim tidak mampu berbuat banyak saat turun di final.

"Dia pelatih yang tidak bisa memilih komposisi tim yang benar dan tidak memasukkan pemain yang tepat. Untungnya ini menjadi pertandingan terakhirnya," kata Romario.

Sebelum Olimpiade digelar Romario juga sudah bersitegang dengan Manezes terkait pemilihan skuad. Bahkan pria 46 tahun tersebut sampai menyebut tim bentukan Menezes ibarat sampah.

"Benar-benar sampah. Harusnya ada pemain yang lebih berpengalaman dalam skuad Olimpiade," kata Romario kala itu.

"Saya bukan pelatih, namun saya tidak sepakat dengan pilihan Menezes. Kita punya banyak penggawa berusia di atas 23 tahun, harusnya dia mengambil pemain yang punya wibawa dan mampu memimpin," sambungnya.

Sementara Menezes menerima kekalahan dari Meksiko dengan lapang dada. Secara keseluruhan dia puas dengan yang ditampilkan para pemain di lapangan, hanya saja diakuinya pada partai pamungkas tersebut Brasil bermain sangat tidak konsisten.

"Awalnya, kami yakin mendapatkan emas dengan banyaknya peluang yang tercipta, tapi penampilan kami tidak konsisten," tutur mantan pelatih Gremio dan Corinthians itu.

"Sekarang, kami hanya bisa mengakui keunggulan lawan kami dan mengucapkan selamat kepada mereka untuk hadiah yang telah mereka dapatkan. Kami senang dengan medali yang kami dapatkan," ujar Menezes berbesar hati.

Meksiko Ukir Sejarah

Kiprah Meksiko di Olimpiade memang tidak disangka-sangka. Sempat tersendat di partai pembuka melawan Korea selatan, El Tri akhirnya berhasil lolos dari penyisihan dengan menyandang status juara Grup B.

Di perempatfinal Giovani Dos santos Cs harus berjuang keras. Mereka dipaksa memainkan babak tambahan sebelum menyegel kemenangan 4-2. Peningkatan grafik permainan Meksiko terlihat jelas sejak semifinal. Mereka berhasil menaklukkan tim 'kuda hitam'Jepang dengan skor meyakinkan 3-1.

Hegemoni Meksiko itu berlanjut sampai final. Brasil yang jauh lebih unggulkan dibuat tak berdaya dan harus merelakan medali emas yang telah mereka idam-idamkan selama 60 tahun terakhir.

Keberhasilan ini jelas menjadi sejarah besar bagi Meksiko. Pasalnya ini adalah pertama kali mereka menginjak final Olimpiade dan langsung menyabet gelar juara.

Sebelumnya pencapaian terbaik mereka hanyalah tampil di laga perebutan medali perunggu di Olimpiade 1968 di Meksiko City, itupun tuan rumah kalah 0-2 dari Jepang.

"Jika Meksiko meraih kemenangan, itu artinya mereka lebih baik," kata Neymar mengakui kehebatan sekaligus memberikan selamat kepada tim asuhan Luis Fernando Tena. (irb)

Testimoni Antasari, Jusuf Kalla Tak Diundang

"Saya tidak tahu pertemuan apa yang dibilang Antasari itu."

Senin, 13 Agustus 2012, 12:31 Arry Anggadha, Nur Eka Sukmawati
Jusuf Kalla
Jusuf Kalla (VIVAnews/Anhar Rizki Affandi)
VIVAnews - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar melontarkan penyataan pernah diundang Presiden SBY sebelum pengucuran bailout Century.
Soal pernyataan Antasari itu, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku tidak mengetahui adanya pertemuan yang juga dihadiri petinggi Kepolisian RI dan Kejaksaan Agung itu. "Saya tidak tahu karena saya tidak hadir," kata Jusuf Kalla di Jakarta, Senin 13 Agustus 2012.

Dia tidak diundang dalam pertemuan itu. "Ada hal-hal tertentu saya tidak hadir atau tidak diundang hadir," ujarnya.

Mengenai agenda pertemuan, Kalla pun mengaku tidak tahu. "Saya tidak tahu pertemuan apa yang dibilang Antasari itu. Tidak ada laporannya sama saya," ujarnya.

Dalam sebuah wawancara, Antasari mengaku diundang ke Istana Negara. Saat itu Antasari masih menjabat sebagai Ketua KPK. Menurut Antasari, rapat itu membahas mengenai skenario pencairan dana Rp6,7 triliun untuk Bank Century.

Dalam rapat yang dipimpin Presiden SBY dihadiri pula oleh Boediono, Kapolri Bambang Hendarso Danuri, Jaksa Agung Hendarman Supandji, Menko Polhukam Widodo AS, Menkeu Sri Mulyani, Mensesneg Hatta Rajasa, Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng, dan Denny Indrayana yang saat itu menjabat sebagai Staf Khusus Presiden.

Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan bisa saja memang ada rapat yang dimaksud Antasari. Namun demikian, dia menilai tidak mungkin rapat itu membahas skenario bailout. "Saya kira itu tidak benar," kata Julian di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat 10 Agustus 2012.

Sementara Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengakui ada pertemuan di Istana Negara seperti yang diungkapkan Antasari itu. Namun, Hatta membantah pertemuan itu membahas soal Indover dan Bank Century.

"Tak pernah bicara soal Indover. Saya Mensesneg (waktu itu), saya tahu," kata Hatta di Kantor Presiden, Jkaarta, Senin 13 Agustus 2012.

Menurut Hatta, pertemuan tersebut dilakukan sebelum terjadi kasus Bank Century. "Oktober. Belum ada Century. Kan Century ada di November," kata Hatta. (umi)

Ajari Si Kecil Mengelola Uang Sejak Dini

mengelola keuangan untuk si kecil bisa diterapkan pada anak.
Lutfi Dwi Puji Astuti, Stella Maris
Senin, 13 Agustus 2012, 06:11 WIB
Ajarkan Anak Menabung (doc Corbis)

Ajarkan Anak Menabung (doc Corbis)

VIVAlife- Tak lama lagi, Hari Raya Idul Fitri tiba. Dan sudah menjadi tradisi di Indonesia, saat hari kemenangan tersebut sejumlah anak-anak mendapat kesenangan memperoleh angpao dari sanak famili. Hal ini, tentu saja tepat rasanya, jika dijadikan momen paling berharga untuk para orangtua, mengajarkan si kecil, bagaimana cara mengelola uang.

Rejeki yang mereka peroleh dari sejumlah angpao yang didapatnya, tentu bisa dikelola agar bisa dimanfaatkan dengan baik. Bagaimana caranya, simak tips berikut seperti dikutip laman Times of India.

1. Ajarkan anak tentang anggaran
Sebagai orangtua, Anda pasti sudah terbiasa dengan hal terkait pengaturan anggaran. Oleh karena itu ajarkan pula anak-anak Anda mengenai hal yang sama. Bantu jelaskan seberapa penting peran anggaran dalam kehidupan mereka.

Cara yang paling mudah dengan menggunakan uang saku harian mereka, atau saat Lebaran nanti, uang yang mereka peroleh dari sejumlah angpao juga bisa dimanfaatkan. Dari uang tersebut, bantu mereka untuk menyisihkan sebagian uangnya  untuk disimpan atau ditabung. Kenalkan pula padanya, soal kebiasaan buruk yang harus dihindari yakni soal hutang.

2. Belajar untuk mengatakan tidak
Orangtua memang selalu berkorban untuk anak-anaknya. Tapi bukan berarti, tuntutan anak harus dikabulkan bukan? Jangan khawatir, hal ini tidak akan membuat anak benci pada Anda. Kelak saat mereka mengerti apa yang Anda ajarkan akan berguna bagi mereka, tentu Anda akan mendapat pujian.

Semua kebutuhan anak yang sudah masuk dalam list anggaran Anda, sebisa mungkin dipertahankan. Ketika anak meminta sesuatu yang tidak ada dalam anggaran, maka katakan kepada mereka untuk menahan diri.

3. Ajarkan anak tentang 'pelajaran sehari'
Menghabiskan uang hanya dalam waktu sehari, ini adalah pemborosan dan kebiasaan yang buruk. Saat Anda sedang mengajarkan si kecil, cobalah gunakan kesempatan yang baik ini untuk membuat pilihan cerdas saat berbelanja. Selain menyisihkan uang untuk ditabung, Anda juga dapat membantu mereka memberikan prioritas pilihan, barang apa yang harus dibeli sesuai prioritas kebutuhan.

4. Memberi contoh lewat diri sendiri
Anak selalu berlaku sesuai apa yang dilihatnya. Lingkungan terdekatnya adalah keluarga, yaitu orangtua. Oleh karena itu, sebaiknya Anda juga ikut mempraktekkan apa yang Anda ajarkan kepada mereka.

Melihat Anda melakukan salah satu pelajaran terbaiknya, dengan begitu mereka juga akan mengikutinya, Hati-hati,anak-anak secara sadar akan mengikuti segala tingkah laku dan perilaku Anda. Jadi, jika Anda sebagai orangtua sering sekali boros dengan banyak jajan, sebaiknya hal itu dikendilan saat berada di dekat anak. (eh)
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com