Senin, 13 Agustus 2012, 01:52 WIB
Muchamad Syuhada
VIVAbola - Lagi-lagi Brasil gagal merengkuh
medali emas Olimpiade. Pada laga final cabang sepakbola tim Samba yang
tampil sebagai unggulan secara mengejutkan dilibas Meksiko 1-2.
Tanda
kekalahan Brasil bahkan sudah terlihat ketika pertandingan benar-benar
baru dimulai. Meksiko mencuri gol saat laga berjalan 29 detik melalui
Oribe Peralta memanfaatkan assist Javier Aquino.
Berusaha
mengejar ketertinggalan, Brasil malah kembali kebobolan di menit 75. Gol
lagi-lagi dicetak Peralta yang kali ini meneruskan umpan Marco Fabian.
Brasil sendiri baru bisa memecah kebuntuan di akhir pertandingan. Gol tim asuhan Mano Menezes dihasilkan oleh Hulk.
Kepedihan
mendalam tentu dirasakan oleh Thiago Silva Cs. Pasalnya mereka sejak
awal begitu yakin dan sangat berharap bisa menghapus 'noda hitam'
sejarah sepakbola Brasil di kancah Olimpiade.
Selama ini Selecao
yang begitu jumawa di pentas Piala Dunia dan Copa Amerika diketahui
belum pernah mengecap manisnya kesuksesan di pesta olahraga antar
bangsa. Prestasi terbaik mereka hanya menyabet tiga perak, termasuk
sekarang, dan dua perunggu.
Entah apa kesalahan Brasil sehingga
mereka selalu saja menuai kegagalan ketika turun di Olimpiade, yang
jelas tim bertabur pemain dengan talenta besar macam Oscar, Neymar dan
Leandro Damiao itu telah gagal menyudahi penantian publik terhadap
medali emas selama 60 tahun.
Kegagalan Brasil Kesalahan Pelatih?
Kritik
pedas sudah pasti jadi menu utama bagi semua tim yang gagal di sebuah
kejuaraan, tak terkecuali Brasil. Dan dalam hal ini Menezes jadi sosok
yang paling dikecam.
Adalah legenda Brasil, Romario yang tanpa
segan-segan menyuarakan kritik kepada Menezes. Menurutnya sang pelatih
tidak cukup pandai dalam menentukan komposisi pemain sehingga tim tidak
mampu berbuat banyak saat turun di final.
"Dia pelatih yang tidak
bisa memilih komposisi tim yang benar dan tidak memasukkan pemain yang
tepat. Untungnya ini menjadi pertandingan terakhirnya," kata Romario.
Sebelum
Olimpiade digelar Romario juga sudah bersitegang dengan Manezes terkait
pemilihan skuad. Bahkan pria 46 tahun tersebut sampai menyebut tim
bentukan Menezes ibarat sampah.
"Benar-benar sampah. Harusnya ada pemain yang lebih berpengalaman dalam skuad Olimpiade," kata Romario kala itu.
"Saya
bukan pelatih, namun saya tidak sepakat dengan pilihan Menezes. Kita
punya banyak penggawa berusia di atas 23 tahun, harusnya dia mengambil
pemain yang punya wibawa dan mampu memimpin," sambungnya.
Sementara
Menezes menerima kekalahan dari Meksiko dengan lapang dada. Secara
keseluruhan dia puas dengan yang ditampilkan para pemain di lapangan,
hanya saja diakuinya pada partai pamungkas tersebut Brasil bermain
sangat tidak konsisten.
"Awalnya, kami yakin mendapatkan emas
dengan banyaknya peluang yang tercipta, tapi penampilan kami tidak
konsisten," tutur mantan pelatih Gremio dan Corinthians itu.
"Sekarang,
kami hanya bisa mengakui keunggulan lawan kami dan mengucapkan selamat
kepada mereka untuk hadiah yang telah mereka dapatkan. Kami senang
dengan medali yang kami dapatkan," ujar Menezes berbesar hati.
Meksiko Ukir Sejarah
Kiprah
Meksiko di Olimpiade memang tidak disangka-sangka. Sempat tersendat di
partai pembuka melawan Korea selatan, El Tri akhirnya berhasil lolos
dari penyisihan dengan menyandang status juara Grup B.
Di
perempatfinal Giovani Dos santos Cs harus berjuang keras. Mereka dipaksa
memainkan babak tambahan sebelum menyegel kemenangan 4-2. Peningkatan
grafik permainan Meksiko terlihat jelas sejak semifinal. Mereka berhasil
menaklukkan tim 'kuda hitam'Jepang dengan skor meyakinkan 3-1.
Hegemoni
Meksiko itu berlanjut sampai final. Brasil yang jauh lebih unggulkan
dibuat tak berdaya dan harus merelakan medali emas yang telah mereka
idam-idamkan selama 60 tahun terakhir.
Keberhasilan ini jelas
menjadi sejarah besar bagi Meksiko. Pasalnya ini adalah pertama kali
mereka menginjak final Olimpiade dan langsung menyabet gelar juara.
Sebelumnya
pencapaian terbaik mereka hanyalah tampil di laga perebutan medali
perunggu di Olimpiade 1968 di Meksiko City, itupun tuan rumah kalah 0-2
dari Jepang.
"Jika Meksiko meraih kemenangan, itu artinya mereka
lebih baik," kata Neymar mengakui kehebatan sekaligus memberikan selamat
kepada tim asuhan Luis Fernando Tena. (irb)
0 comments:
Posting Komentar